RSS

Cinta Segitiga Amerika, Iran Dan Tiongkok

Saat ini sedang terjadi kesenjangan hubungan bilateral antara Amerika dengan Iran. Pasalnya, Amerika mewacanakan kepada dunia bahwa saat ini Iran tengah mengembangkan teknologi uranium yang oleh Amerika dikhawatirkan akan di kembangkan menjadi senjata Nuklir. Dalam konfrensi Praktat Nonproliferasi Nuklir pada Mei 2010 lalu, Presiden Mahmoud Ahmadinejad dalam pidatonya menegaskan bahwa Amerika Serikat harus dikeluarkan dari dewan gubernur badan tenaga atom Internasional (IAEA) lantaran ancamannya akan menggunakan senjata nuklir yang dialamatkan kepada Iran. Dilansir dari www.politikinternasional.wordpres.com/selasa,24.08.2010/08.45, Ahmadinejad menyatakan, bagaimana bisa Amerika Serikat menjadi dewan gubernur, padahal negara itu menggunakan senjata nuklir terhadap Jepang, dan juga menggunakan senjata Depleted Uranium dalam perangnya melawan Iraq. Setelah pernyataan ini dilontarkan oleh Presiden Iran tersebut, serta merta delegasi Amerika Serikat, Inggris dan Prancis keluar dari ruangan konfrensi.
Menanggapi pernyataan Presiden Ahmadinejad tersebut, perdana menteri Amerika Serikat, Hillary Clinton yang juga merupakan delegasi AS menyatakan bahwa pernyataan yang dilontarkan presiden Iran dalam konfrensi NPT itu merupakan sebuah “Tuduhan Liar”. Menurut Hillary, saat ini, Iran adalah satu-satunya negara yang tidak mematuhi NPT. Oleh karenanya, Iran harus menghadapi peningkatan Isolasi serta tekanan dari masyarakat internasional. Terdapat 150 negara yang telah menandatangani perjanjian NPT. Sementara Israel, India dan Pakistan yang memiliki senjata pemusnah Massal itu tidak termasuk dalam 150 negara tersebut. Dilain pihak, negara-negara yang tergabung dalam gerakan Non Blok seperti Indonesia dan Mesir menuntut kepada negara-negara yang saling tuding untuk transparasi informasi seputar kepemilikan senjata nuklir mereka. Bahkan Indonesia bersitegas agar Amerika membuka Informasi terhadap kepemilikan senjata nuklir Israel yang diyakini hal tersebut telah ditunggangi oleh Amerika. Sedangkan Mesir hadir dengan menagih diwujudkannya kawasan Timur Tengah bebas senjata Nuklir.
Ditengah gonjang ganjing perseteruan Amerika - Iran persoalan kepemilikan senjata Nuklir, Tiongkok tengah mesra membina serta membangun hubungan bilateral, hubungan dagang serta menciptakan iklim bisnis yang sehat dengan Iran. Menurut perdana menteri Tiongkok Li Keqiang,  Iran adalah mitra dagang yang sangat penting bagi Tiongkok. Dalam bidang energi, Iran adalah pemasok minyak mentah terbesar ke tiga ke negeri Tiongkok setelah Angola dan Saudi Arabia. Data tahun 2009 menunjukkan, pengiriman minyak mentah Iran ke daratan Tiongkok mencapai 23,15 juta ton serta menyumbang 11,4% dari total jumlah impor minyak mentah.
Selain itu, dalam bidang investasi, Tiongkok memiliki saham besar dalam sektor energi Iran. Menurut menteri perminyakan Iran Hossein Noqrehkar Shirazi mengatakan bahwa Tiongkok akan menginvestasikan dana sebesar 48-50 miliyar Dolar dalam usaha patungan minyak dan gas. Pada 2007 lalu, perusahaan pengilangan minyak terbesar Asia, Sinopec, telah menandatangani kontrak dengan Iran tentang pengembangan ladang minyak Yadavaran di wilayah Iran Barat Daya dengan nilai kontrak multi miliyar Dollar. Untuk tahap pertama, Sinopec akan menginvestasikan dananya sebesar dua miliyar dolar.  
Sementara pada tahun 2009, perusahaan minyak terkemuka Tiongkok China National Petroleum Corp (CNPC) telah memenangkan kontrak sebesar 1,76 miliyar dolar untuk pengembangan awal ladang minyak di North Azadegan di wilayah Iran bagian barat. Menurut para pejabat Iran, hasil produksi dari ladang tersebut diperkirakan akan mencapai 75.000 barel per hari dalam kurun waktu empat tahun. Azadegan merupakan ladang minyak terbesar yang di temukan dalam kurun waktu 30 tahun terakhir dan memiliki cadangan sekitar 42 miliyar barel minyak.
Kemesraan hubungan yang sedang dijalani Iran dan Tiongkok ini mengundang kecemburuan Amerika. Amerika terus berusaha memprovokasi Tiongkok agar negeri Tirai Bambu ini jatuh ke pelukannya. Namun apa daya, meskipun Amerika memiliki banyak dukungan teman dari Eropa, ia tetap tak berhasil mewujudkan apa yang telah direncanakannya. Segala cara pun di tempuh oleh negara Paman Sam tersebut untuk merusak hubungan Tiongkok-Iran. Tiongkok adalah negara yang menduduki dewan keamanan PBB. Mengingat bahwa Iran telah mengumandangkan pernyataan kepada dunia bahwa negara tersebut akan mengembangkan proyek nuklirnya, negara-negara barat pun ribut menyoroti pernyataan tersebut. Buru-buru Amerika menggadang kekuatan untuk melancarkan serangan terhadap Iran. Namun ia tak mampu menggaet Tiongkok. Bahkan, Amerika justru melancarkan ancaman besar terhadap Tiongkok jika sekiranya negeri Panda ini tidak mengikuti kesepakatan suara terbanyak.
Tiongkok dan Amerika sejak awal telah terjadi iklim hubungan yang tidak sehat lantaran kasus pasokan senjata Amerika di Taiwan. Ditambah lagi kasus Google yang membuat Tiongkok-Amerika terlibat perang dingin. Hal ini pun semakin menguatkan kesenjangan hubungan Antara Tiongkok dan Amerika dalam kasus Iran. Setelah Amerika memberikan sanksi sepihak terhadap Iran, Tiongkok lebih gesit membangun hubungan kerja samanya dengan Iran terkhusus dalam bidang bisnis dan perdagangan. Hingga saat ini, kemesraan hubungan Tiongkok-Iran semakin kuat. Amerika masih mencari cela untuk dapat menembusnya. Dilansir dari www.indonesian.irib.ir/Rabu,24.8.2010/08.55, Deputi perdana menteri Tiongkok Li Keqiang menyatakan hubungan kedua negara ini tidak hanya sebatas meningkatkan hubungan kerja sama, namun akan menjadi faktor utama dalam mengokohkan perdamaian dan stabilitas regional serta international. Ia juga mengatakan krisis finansial global berasal dari negara maju dan disebabkan oleh minimnya pengawasan sistem finansial. 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS