RSS

Fly Over....Realitas Lalu Lintas Baru

Di penguhujung tahun 2009 lalu, sebuah mega proyek pembangunan jembatan layang atau Fly Over oleh PT Bina Marga rampung diselesaikan. Hasil ini belumlah maksimal sebab badan jalan yang kini tengah dinikmati warga kota tersebut masih merupakan tahap awal dari rangkaian pembangunan. Berdasarkan pada gambar perencanaan pembangunan tersebut, masih terdapat ruas kuping jembatan yang belum diselesaikan. Kabarnya, pembangunan khusus untuk kuping jembatan tersebut memakan biaya hingga 30 miliyar. Hingga saat ini, pengerjaan proyek lanjutan itu masih belum dapat dilaksanakan lantaran menunggu cairnya anggaran.

Memasuki pertengahan November 2009, aktifitas lalu lintas di fly over telah berjalan lancar. Kendaraan beroda dua dan empat sudah diperkenankan untuk melintasi jalur jembatan layang. Oleh pemerintah, rencananya sarana baru jalur transportasi tersebut akan diresmikan langsung oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 9 Desember 2009. Namun, rencana itu gagal terealisasi lantaran demonstrasi besar-besaran yang dilakukan oleh mahasiswa seluruh kota Makassar dalam rangka hari anti korupsi nasional serta menolak kedatangan SBY dengan menduduki langsung jembatan Fly Over sebagai titik pusat menggelar aksi.

Belum setahun berdirinya, jembatan layang tersebut telah menelan korban jiwa. Seorang siswa SMK Kebangsaan Nasional, Maros, Abd. Rahman (19) menjadi korban pertama di jembatan ini. Pasalnya, sepeda motor yang dikendarai korban bersama temannya melaju sangat kencang. Ia pun kemudian menabrak dinding penyempitan jalur yang rencananya akan dibangun kuping jembatan tersebut. Seketika korban yang di bonceng ini terlempar dari atas motor dan terjun ke bawah dari atas jembatan Fly Over dengan posisi kepala yang terlebih dahulu menyentuh tanah. Oleh pengemudi yang berhenti di tempat kejadian, korban kemudian di larikan ke rumah sakit Ibnu Sina. Namun nyawa korban tak dapat di selamatkan.

Seperti tempat-tempat umum lainnya yang sering kali di jadikan sebagai tempat nongkrongnya anak-anak muda, Vandalisme juga hinggap di jembatan layang ini. Pada dinding pembatas di bagian kiri kanan jalan, terdapat tulisan-tulisan nama kelompok atau komunitas anak-anak muda yang sering kali nongkrong di atas jembatan ini. Belum lagi sampah-sampah yang berserakan dan bertumpuk tepat dibagian penyempitan jembatan.     

Multi Fungsi
Saat ini Fly Over tidak hanya berfungsi sebagai jalur lalu lintas bebas hambatan. Kini pembangunan mega proyek ini telah menjadi tempat tongkrongan baru bagi anak-anak muda Makassar pada saat malam hari. Mengapa tidak, tempat tersebut cukup mendukung untuk dijadikan tempat obyek wisata ‘mata’ sebab pemandangan arus lalu lintas dari atas Fly Over sungguh sangat indah. Kemilau lampu-lampu kendaraan yang melintas mampu menarik perhatian hati. Sepasang sejoli, sekelompok anak muda, akan selalu kita jumpai ketika melintas di atas jembatan layang tersebut.

Selain sebagai tempat tongkrongan baru bagi anak-anak muda di kota Daeng ini, Fly Over juga sewaktu-waktu bisa menjadi tempat pelarian untuk sebuah perayaan hari-hari besar. Seperti Tahun Baru Misalnya, dipenghujung 2009 lalu, kawasan Fly Over dipadati oleh sejumlah warga kota Makassar untuk merayakan acara pergantian tahun. Acara berlangsung semarak dan berjalan meriah tanpa ada komando ataupun Master Of Ceremony memimpin jalannya acara. Tak kalah meriahnya dengan perayaan yang berpusat di Pantai Losari, di Fly Over, pesta kembang api juga menghiasi malam pergantian tahun ketika itu. Di bagian kiri kanan jembatan, orang-orang menembakkan kembang apinya ke udara, suara-suara letupan menggema di telinga, kemilau-kemilau indah bunga-bunga api mengundang perhatian mata, berpasang-pasang sejoli saling bercengkrama di atas kendaraan mereka yang diparkir di tepi jembatan tersebut sembari menikmati jalannya acara.

Sarana Kriminalitas Baru
Akhir-akhir ini banyak sekali keluhan dari masyarakat tentang bahayanya melintas di jembatan layang tersebut di atas jam dua belas malam. Pasalnya, perlakuan tindak kriminalitas sudah sering terjadi di tempat ini. Menurut informasi yang berhasil dihimpun, pelaku biasanya terdiri dari sekelompok orang yang berkumpul di atas jembatan layang tersebut. Ketika suasana tampak lengang, barulah mereka menahan seorang pengendara sepeda motor yang melintas. Tak tanggung-tanggung, mereka berdiri di tengah jalan sembari memegang sebilah parang sebagai senjata untuk mengancam pengendara yang lewat. Mereka pun merampas semua barang yang dimiliki korban hingga tinggal pakaian yang ia kenakan di badan. Setelah itu barulah para pelaku tindak kriminalitas ini melarikan diri.

Tidak adanya penerangan lalu lintas menjadi alasan kuat masyarakat sehingga tindak kriminalitas rawan sekali terjadi di jalur ini. Selain itu, pengontrolan keamanan di jalur ini masih sangat kurang.  Padahal, tepat di bagian bawah jembatan layang tersebut terdapat pos pengamanan polisi. Meskipun demikian, aparat keamanan diharapkan dapat mengambil langkah tegas agar masalah ini dapat segera terselesaikan. Masyarakat sudah semakin resah dengan tindak kriminalitas yang marak sekali terjadi di jalan layang tersebut.  

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS