Penemu Kertas Yang Mengubah Peradaban
Dalam buku 100 Tokoh Paling Berpengaruh Di Dunia, Michel H. Hart menempatkan Ts’ai Lun pada urutan ke Tujuh daftar orang-orang yang paling berpengaruh di Dunia. Bukan tidak mungkin, Ts’ai Lun adalah sosok yang mengubah peradaban dunia. Penemuan kertasnya pada abad pertama menjadi arti penting bagi kemajuan dunia dikemudian hari. Penempatan Ts’ai Lun di atas Johann Gutenberg merupakan pilihan tepat yang dilakukan Hart mengingat temuan Ts’ai Lun merupakan dasar pemikiran Gutenberg untuk menemukan mesin cetak. Dalam bukunya Hart memaparkan bahwa Johann Guttenberg tidak akan pernah memikirkan untuk membuat mesin cetak jika Ts’ai Lun tidak menemukan kertas terlebih dahulu.
Ts’ai Lun adalah seorang pegawai negeri pada pengadilan kerajaan di zaman Dinasti Han. Pada tahun 105 M, Ts’ai Lun pertama kali memperkenalkan penemuan kertasnya kepada Kaisar Han Hedi. Sebelum kertas ditemukan, kerajaan merekam semua kejadian pentingnya dengan menuliskannya di bambu. Ada juga yang di tulis di atas sutra, namun penggunaan bahan ini tak berlangsung lama lantaran harga sutra terlampau mahal.
Maka tak heran jika sang kaisar menjadi sangat senang dan kegirangan ketika Ts’ai Lun memperkenalkan temuan barunya. Terlampau gembiranya sang kaisar sampai ia mengangkat Ts’ai Lun sebagai seorang bangsawan kerajaan. Ia juga diberi harta kekayaan oleh sang kaisar yang serta merta mengubah nasib hidupnya. Ts’ai Lun sendiri sebelumnya adalah Pengawal Istana atau seorang Kasim. Kasim merupakan istilah bagi laki-laki yang kehilangan kesuburannya karena buah pelirnya telah dibuang (dengan sengaja atau karena kecelakaan) atau karena sebab-sebab lain, tidak berfungsi.
Ts’ai Lun lahir di Guiyang ±105 M. Ia bernama lengkap Cai Jingzhong. Ts’ai Lun pertama kali membuat kertasnya dengan mengolah kulit kayu Murbei. Bagian dalam kulit kayu tersebut direndam kemudian dipukul-pukul hingga semua seratnya terlepas. Ia juga merendam bahan rami, kain bekas dan jala ikan. Bahan-bahan tersebut direndam hingga menjadi bubur. Selanjutnya hasil rendaman itu ditekan hingga menipis lalu dijemur. Maka jadilah kertas hasil penemuan Ts’ai Lun yang merubah peradaban dunia.
Nanti setelah abad ke-2 barulah penggunaan kertas berkembang di Tiongkok. Tiongkok kemudian menjadi pengekspor kertas ke wilayah semenanjung Asia beberapa abad setelahnya. Pada tahun 751, mafia Arab menawan beberapa pakar peracik kertas Tiongkok. Tak butuh waktu lama, kertas sudah diproduksi di Baghdad dan Sarmarkand. Menurut Michel Hart, teknik pembikinan kertas menyebar ke seluruh dunia Arab dan baru di abad ke-12 orang-orang Eropa belajar teknik ini. Sesudah itulah pemakaian kertas mulai berkembang luas dan sesudah Gutenberg menemukan mesin cetak modern, kertas menggantikan kedudukan kulit kambing sebagai sarana tulis-menulis di Barat.
Tak cukup banyak cerita yang menguak kisah hidup penemu brilian berkebangsaan Tionghoa ini. Bahkan sebagian orang beranggapan bahwa kisah Ts’ai Lun hanyalah sebuah dongeng. Tetapi cerita tentang Ts’ai Lun tersebut tercatat dalam sejarah resmi Tiongkok pada zaman dinasti Han. Akhir kisah, Ts’ai Lun terlibat dalam komplotan anti kerajaan. Ia pun diturunkan dari jabatannya dan didepak dari kerajaan. Ts’ai Lun kemudian bunuh diri dengan meminum racun setelah sebelumnya melakukan mandi bersih dan mengenakan pakaiannya yang terindah. (Dari Berbagai Sumber)